Minggu, 24 Juli 2011

Sabtu, 17 April 2010 , 09:40:00
2011, Jalan ke Muara
Kedang Diaspal
Bupati Resmikan Belasan
Proyek di Bongan
Bagi berita/artikel ini kepada
rekan atau kerabat lewat
Facebook
SENDAWAR -Komitmen Bupati
Kubar Ismael Thomas untuk
memperhatikan sarana umum di
kampung-kampung terus
diwujudkan. Buktinya, sebanyak
17 proyek pembangunan di
wilayah Kecamatan Jempang,
sudah berdiri dan diresmikan
oleh Bupati Ismael Thomas,
Kamis (15/4). Belasan proyek
yang diresmikan itu di antaranya,
kantor kepala kampung satu
atap Kampung Pering Taliq,
Puskesmas Muara Kedang, dan
Kantor BPK Kampung Lemper
(selengkapnya lihat tabel).
Tak hanya fasilitas pelayanan
masyarakat di atas, Bupati Ismael
Thomas mengaku pada 2010 ini
jalan masuk menuju ke Muara
Kedang, ibu kota Kecamatan
Bongan dari Jalan Trans
Kalimantan sepanjang 22
kilometer akan di perbaiki.
Saat ini prosesnya tinggal
menunggu proses pelelangan.
“Tahun depan (2011, Red.) ruas
jalan itu akan dilakukan
pengaspalan,” sebut Ismael
Thomas. Sedangkan bidang
kesehatan, lanjut dia, akan
menambah tenaga kesehatan di
wilayah Kecamatan Bongan.
“Dalam waktu dekat ini saya
akan menambah paramedis,
bidan dari lulusan putra daerah
yang mungkin tahun ini akan
mulai mengabdi kepada
masyarakat karena bagi saya
begitu penting pelayanan
kesehatan bagi warga,” lanjut
Ismael Thomas.
Pernyataan Bupati ini menjawab
permintaan Camat Bongan Andi
Parenrengi yang mengharapkan
perhatian Pemkab Kubar agar
tahun 2010 ini dilakukan
peningkatan badan jalan dari
Kampung Muara Kedang menuju
jalan poros sepanjang 22 km.
“Karena jalan masih tanah ini jika
hujan sulit dilintasi,” sebut Andi
Parenrengi.
Tak hanya itu, kata dia, di bidang
kesehatan juga diperlukan 2
dokter gigi, beberapa tenaga
perawat dan kebidanan, serta
sarana dan prasarana penunjang
kesehatan lainnya seperti mess
perawat, dan bidan.
Dalam kesempatan tersebut,
Norlaela, ketua panitia sekaligus
Pimpinan Puskesmas Muara
Kedang menyebutkan, saat ini
masyarakat Kampung Muara
Kedang sudah bisa merasakan
pelayanan dari puskesmas
seperti pelayanan rawat inap,
kesehatan lingkungan (Kesling),
dan posyandu.
Walaupun diakuinya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya
kesehatan pada anak masih
perlu peningkatan, sekarang
menjadi perhatian khusus pihak
puskesmas. “Karena itu pihaknya
sering mengadakan penyuluhan-
penyuluhan kepada masyarakat
setempat,” kata Norlaela

Selasa, 12 Juli 2011

Kampung MUARA KEDANG

Kampung Muara Kedang


jumlah penduduk muara kedang
berkisar antara 1500 jiwa,
dengan kepadatan 500 jiwa per
Km. dengan suku kutai mayoritas
pendudukx.
Suku Kutai adalah suku asli di
kabupaten Kutai Kartanegara &
kutai barat(sebagian), Kalimantan
Timur. Kebudayaan Kutai berawal
sejak berdirinya Kerajaan Kutai
pada abad IV yang merupakan
kerajaan Hindu pertama di
Nusantara dengan rajanya yang
terkenal, Mulawarman.
Kemudian berlanjut dengan
Kesultanan Kutai dengan sultan
terakhir Aji Parikesit. Setelah
kekosongan yang lama telah
diadakan penabalan sultan baru
yaitu Aji Muhammad Salehuddin
II.
Suku Kutai terdiri atas 4 sub-
etnis yaitu :
-Kutai Tenggarong di
Tenggarong, Kutai Kartanegara
-Kutai Kota Bangun di Kota
Bangun, Kutai Kartanegara
-Kutai Muara Ancalong di Muara
Ancalong, Kutai Timur
-Kutai Muara Pahu di Muara Pahu,
Kutai Barat.
Menurut situs "Joshua Project"
suku Melayu Kutai Tenggarong
berjumlah 314.000 jiwa.
Suku Kutai lainnya adalah Melayu
Kutai Kota Bangun. Menurut situs
"Joshua Project" suku Melayu
Kutai Kota Bangun berjumlah
81.000 jiwa.
Bahasa Kutai terbagi ke dalam 3
dialek yang letaknya tidak saling
berdekatan :
-Kutai Tenggarong ( vkt )
-Kutai Kota Bangun ( mqg )
-Kutai Muara Ancalong ( vkt )
Disamping memiliki beberapa
persaamaan kosa kata dengan
bahasa Banjar, Bahasa Kutai juga
memiliki persamaan kosa kata
dengan bahasa Iban, misalnya :
-nade (Bahasa Kutai Kota
Bangun); nadai (Bahasa Kantu'),
artinya tidak.
-celap (Bahsa Kutai Tenggarong;
celap (Bahasa Dayak Iban, Bahasa
Tunjung), jelap (Bahasa Benuaq)
artinya dingin.
-balu (Bahasa Kutai Tenggarong),
balu (Bahasa Iban, balu' Bahasa
Benuaq), artinya janda.
-hek (Bahasa Kutai Tenggarong),
he' (Bahasa Tunjung), artinya
tidak.
Menurut kepercayaan penduduk,
daerah Kutai dulunya dihuni oleh
5 puak, yaitu:
-Puak Pantun yang tinggal di
sekitar Muara Ancalong, Kutai
Timur dan Muara Kaman, Kutai
Kartanegara.
-Puak Punang yang tinggal di
sekitar Muara Muntai, Kutai
Kartanegara dan Kota Bangun.
-Puak Pahu yang mendiami
daerah sekitar Muara Pahu,
muara kedang, Kutai Barat.
-Puak Tulur Dijangkat yang
mendiami daerah sekitar Melak,
Kutai Barat.
-Puak Melani yang mendiami
daerah sekitar Kutai Lama dan
Tenggarong.
Kelompok Suku Melayu ;
Puak Pantun, Punang dan Melani
tumbuh dan berkembang
menjadi suku Kutai yang memiliki
bahasa sama namun beda dialek.
Dengan demikian suku Kutai
adalah suku asli daerah ini.
Selanjutnya secara
bergelombang berdatangan
suku Banjar dan Bugis/Melayu-
Bugis, sehingga kelompok suku
Melayu yang mendiami daerah
Kutai terdiri atas suku Kutai,
Banjar dan Bugis