Sabtu, 08 Oktober 2011

Kenapa kampung kami setelah tidak layak jadi ibukota lalu mau di pindah ibukot kecamatannya

 JALAN MENUJU KAMPUNG MUARA KEDANG


JALAN KAMPUNG JAMBUK MAKMUR


Apakah karena kampung kami letaknya jauh ke dalam lalu hendak di pindah, dengan alasan pemindahan agar kampung-kampung lain mudah untuk berurusan karena kampung JAMBUK MAKMUR mudah di jangkau ????

Padahalkan kampung kami orang asli (pribumi)

Itu karena jalan untuk masuk ke kampung MUARA KEDANG tidak layak untuk dijalani !!!

Jadi Ibukota kecamatan aja kampung kami sudah sepi apalagi kalu Ibukotanya di pindah, mungkin tambah sepi.

Katanya mau di aspal tapi tak kunjung di aspal, bagaimana kampung kami mau maju, sedangkan jalan untuk masuknya tak kunjung diperbaiki.

Harapan kami walaupun kantor kecamatannya di pindah dan Ibukotanya Tetap di MUARA KEDANG,,

kami mohon dengan sangat kepada Pemerintah Kutai Barat tolong di aspal jalannya,

Satu-satunya yang kami bisa banggakan dari kampung yang berada di kecamatan Bongan adalah mesin PLN itu pun umurnya sudah terlalu uzur, karena sering rusak..

HARAPAN KAMI TOLONG PERBAIKI JALAN MASUK MENUJU KE MUARA KEDANG, walaupun seandainya Kantor Camat nya di pindah. Karena kampung kami adalah IBUKOTA KECAMATAN BONGAN, sedangkan kampung-kampung lain Jalannya mulus, KENAPA KAMPUNG KAMI YANG JADI IBUKOTA KECAMATAN MALAH TERTINGGAL, SEDANGKAN KAMPUNG JAMBUK MAKMUR JALANNYA MULUS ??????

Rencana Pemindahan Kantor Camat Bongan Resahkan Warga

2011-09-27  01:28:07

Sendawar, Wacana pemindahan kantor Camat Bongan yang semula berada di Desa Muara Kedang dan akan dipindah ke Resak III atau Jambuk Makmur, menuai protes warga Kecamatan Bongan sendiri. Selain pemindahan kantor camat tak sesuai dengan prosedur, pemindahan itu sendiri ditengarai menjadi kepentingan kelompok tertentu yang tak menghendaki kemajuan pembangunan diwilayah tersebut.
Ketua KNPI Bongan Rakhmi Idayana, menuturkan, sejauh ini camat jarang ada di rumah dinas di kampung Muara Kedang,selalu ada di rumah pribadinya di Resak III (Jambuk Makmur),dan telah membuat kantor cabang di Pusat Kesehatan Hewan yang baru selesai di bangun dan dianggap masyarakat illegal karena belum pernah diresmikan oleh pemerintah. Sekcam,kasi kasi diharuskan sudah stanby di kantor cabang baru.sedang kantor lama di kampung Muara Kedang yang resmi oleh pemerintah cuma di tempati oleh pegawai jg staf staf honor, kantor jarang buka bahkan terkesan sunyi senyap,kotor dan tidak terurus, tak ada kegiatan pemerintah yang berjalan seperti biasanya.
“Sebagai Ketua KNPI Kecamatan Bongan Bongan saya sangat menyayangkan adanya wacana tersebut seharusnya bukan pemindahan yang harus dilakukan tapi memperbaiki infrastruktur jalan masuk dari muara jalan poros yang sangat rusak parah itu adalah langkah yang paling baik dan terarah.jika kantor camat dipindahkan sama saja semakin memperkecil harapan masyarakat kampung Muara Kedang dan kampung Penawai agar bisa menikmati jalan mulus beraspal yang sudah sangat lama diimpikan,” ungkapnya.
Lanjuta dia, sudah banyak janji janji dari pemerintah tapi tak pernah terwujud sampai sekarang bahkan kondisi jalan malah semakin parah,rusak berat,dan tak bisa dilewati ketika hujan turun padahal itu merupakan satu satunya akses jalan umum transportasi juga perputaran ekonomi masyarakat. “Tapi sekarang bukan mengatasi masalah vital itu malah wacana pemindahan kantor kecamatan yang gencar dilakukan pemerintah wilayah Bongan. seharusnya pemerintah wilayah Bongan bisa lebih jeli menyikapi semua permasalahan itu.pemerintah memang harus melakukan pengembangan pembangunan dalam segala hal agar kecamatan bisa terlihat berkembang dan maju tapi bukan harus merubah letak kantor kecamatan ini karena dari sejarah pembentukan kecamatan bongan kampung muara kedang sudah ditetapkan oleh pemerintah kutai (dulu sebelum terbentuk kutai barat),pemerintah provinsi,bahkan pemerintah pusat sebagai ibukota kecamatan Bongan yang berarti kantor kecamatannya tetap berposisi di Muara Kedang dan semua itu telah tertuang dlm sebuah SK yang telah ditetapkan oleh Negara Republik Indonesia,dan itu tidak bisa dirubah secara sembarangan apalagi dengan Cuma pernyataan lisan saja.” paparnya.
Pihaknya sangat mendukung semua langkah Pemerintah Daerah di bawah pimpinan Ismail Thomas dan H. Didik Effendi yang telah memberikan kemajuan di wilayah Kecamatan Bongan ini dengan banyak didirikannya sarana fasilitas – fasilitas umum seperti Bank BPD Cabang,Kantor samsat pembantu, juga kantor kantor lain yang tujuannya memudahkan masyarakat berinteraksi dengan pemerintah, semua program – program pemerintah daerah sebenarya sudah sangat bagus dan terarah cuma sangat disayangkan pemerintah wilayah sebagi perpanjangan tangan dari pemerintah daerah kadang melenceng dari aturan yang telah ditetapkan sehingga kadang bertindak menyalahi aturan yang di amanatkan pemerintah daerah untuk masyarakatnya sehingga juga apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat itu sendiri.
“Dan saya juga percaya dan yakin pak bupati dan wakil akan cepat menanggapi serius masalah ini dan tidak akan membiarkan berlarut-larut sehingga menjadi bumerang yang berakibat fatal memecahkan belahkan persatuan dan kesatuan di kab. Kubar khususnya di wilayah kec. Bongan ini.” tuturnya
Dia juga menghimbau selaku wakil pemuda agar masyarakat bisa tenang,bersabar dan tetap dalam keadaan yang kondusif, tidak terprovokasi oleh fihak – fihak lain yang memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingan pribadi.”Kita serahkan saja semua permasalahan ini kepada Pemerintah Daerah mereka pasti jauh lebih mengerti semua maksud masyarakat bongan ini dan menyikapi semua permasalahan ini dengan arif dan bijaksana ( menambahkan ).” Katanya.
Kepala Kampung Penawai dan Kampung Muara Kedang sudah sering berusaha mengajukan usulan untuk perbaikan itu melalui pemerintah wilayah Bongan, tapi tak pernah ditanggapi dan terkesan selalu diabaikan saja,sehingga tidak bisa berbuat apa apa selain menunggu langkah pemerintah selanjutnya, baik pemerintah wilayah maupun pemerintah daerah.
Masyarakat Bongan terutama masyarakat Kampung Muara Kedang dan Kampung Penawai sangat kecewa dan resah atas wacana tersebut sehingga ada yang berpendapat kampung mereka telah di diskriminasi dan di anak tirikan jika wacana itu benar adanya, dan lebih tepatnya mereka tidak setuju dan menolak adanya wacana tersebut dan berharap pusat pemerintahan di Kecamatan Bongan tetap di Muara Kedang dan beraktifitas seperti biasanya.
“kami mengharap pemerintah daerah Kubar supaya lebih serius menanggapi masalah ini dengan mengecek langsung ke lapangan dan mempertimbangkan dampak positif serta negatifnya,jangan bicara wacana pemindahan kantor,jalan kami ini yang lebih penting di perbaiki dan diaspal ,masak kami harus of road terus setiap musim hujan tiba,lama-lama bisa memakan korban,karena jalannya licin dan bergunung-gunung,kalau jalan kami bagus wacana pemindahan itu pastilah tidak pernah akan terjadi” kata salah satu warga yang tak mau di sebutkan namanya.

Minggu, 24 Juli 2011

Sabtu, 17 April 2010 , 09:40:00
2011, Jalan ke Muara
Kedang Diaspal
Bupati Resmikan Belasan
Proyek di Bongan
Bagi berita/artikel ini kepada
rekan atau kerabat lewat
Facebook
SENDAWAR -Komitmen Bupati
Kubar Ismael Thomas untuk
memperhatikan sarana umum di
kampung-kampung terus
diwujudkan. Buktinya, sebanyak
17 proyek pembangunan di
wilayah Kecamatan Jempang,
sudah berdiri dan diresmikan
oleh Bupati Ismael Thomas,
Kamis (15/4). Belasan proyek
yang diresmikan itu di antaranya,
kantor kepala kampung satu
atap Kampung Pering Taliq,
Puskesmas Muara Kedang, dan
Kantor BPK Kampung Lemper
(selengkapnya lihat tabel).
Tak hanya fasilitas pelayanan
masyarakat di atas, Bupati Ismael
Thomas mengaku pada 2010 ini
jalan masuk menuju ke Muara
Kedang, ibu kota Kecamatan
Bongan dari Jalan Trans
Kalimantan sepanjang 22
kilometer akan di perbaiki.
Saat ini prosesnya tinggal
menunggu proses pelelangan.
“Tahun depan (2011, Red.) ruas
jalan itu akan dilakukan
pengaspalan,” sebut Ismael
Thomas. Sedangkan bidang
kesehatan, lanjut dia, akan
menambah tenaga kesehatan di
wilayah Kecamatan Bongan.
“Dalam waktu dekat ini saya
akan menambah paramedis,
bidan dari lulusan putra daerah
yang mungkin tahun ini akan
mulai mengabdi kepada
masyarakat karena bagi saya
begitu penting pelayanan
kesehatan bagi warga,” lanjut
Ismael Thomas.
Pernyataan Bupati ini menjawab
permintaan Camat Bongan Andi
Parenrengi yang mengharapkan
perhatian Pemkab Kubar agar
tahun 2010 ini dilakukan
peningkatan badan jalan dari
Kampung Muara Kedang menuju
jalan poros sepanjang 22 km.
“Karena jalan masih tanah ini jika
hujan sulit dilintasi,” sebut Andi
Parenrengi.
Tak hanya itu, kata dia, di bidang
kesehatan juga diperlukan 2
dokter gigi, beberapa tenaga
perawat dan kebidanan, serta
sarana dan prasarana penunjang
kesehatan lainnya seperti mess
perawat, dan bidan.
Dalam kesempatan tersebut,
Norlaela, ketua panitia sekaligus
Pimpinan Puskesmas Muara
Kedang menyebutkan, saat ini
masyarakat Kampung Muara
Kedang sudah bisa merasakan
pelayanan dari puskesmas
seperti pelayanan rawat inap,
kesehatan lingkungan (Kesling),
dan posyandu.
Walaupun diakuinya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya
kesehatan pada anak masih
perlu peningkatan, sekarang
menjadi perhatian khusus pihak
puskesmas. “Karena itu pihaknya
sering mengadakan penyuluhan-
penyuluhan kepada masyarakat
setempat,” kata Norlaela

Selasa, 12 Juli 2011

Kampung MUARA KEDANG

Kampung Muara Kedang


jumlah penduduk muara kedang
berkisar antara 1500 jiwa,
dengan kepadatan 500 jiwa per
Km. dengan suku kutai mayoritas
pendudukx.
Suku Kutai adalah suku asli di
kabupaten Kutai Kartanegara &
kutai barat(sebagian), Kalimantan
Timur. Kebudayaan Kutai berawal
sejak berdirinya Kerajaan Kutai
pada abad IV yang merupakan
kerajaan Hindu pertama di
Nusantara dengan rajanya yang
terkenal, Mulawarman.
Kemudian berlanjut dengan
Kesultanan Kutai dengan sultan
terakhir Aji Parikesit. Setelah
kekosongan yang lama telah
diadakan penabalan sultan baru
yaitu Aji Muhammad Salehuddin
II.
Suku Kutai terdiri atas 4 sub-
etnis yaitu :
-Kutai Tenggarong di
Tenggarong, Kutai Kartanegara
-Kutai Kota Bangun di Kota
Bangun, Kutai Kartanegara
-Kutai Muara Ancalong di Muara
Ancalong, Kutai Timur
-Kutai Muara Pahu di Muara Pahu,
Kutai Barat.
Menurut situs "Joshua Project"
suku Melayu Kutai Tenggarong
berjumlah 314.000 jiwa.
Suku Kutai lainnya adalah Melayu
Kutai Kota Bangun. Menurut situs
"Joshua Project" suku Melayu
Kutai Kota Bangun berjumlah
81.000 jiwa.
Bahasa Kutai terbagi ke dalam 3
dialek yang letaknya tidak saling
berdekatan :
-Kutai Tenggarong ( vkt )
-Kutai Kota Bangun ( mqg )
-Kutai Muara Ancalong ( vkt )
Disamping memiliki beberapa
persaamaan kosa kata dengan
bahasa Banjar, Bahasa Kutai juga
memiliki persamaan kosa kata
dengan bahasa Iban, misalnya :
-nade (Bahasa Kutai Kota
Bangun); nadai (Bahasa Kantu'),
artinya tidak.
-celap (Bahsa Kutai Tenggarong;
celap (Bahasa Dayak Iban, Bahasa
Tunjung), jelap (Bahasa Benuaq)
artinya dingin.
-balu (Bahasa Kutai Tenggarong),
balu (Bahasa Iban, balu' Bahasa
Benuaq), artinya janda.
-hek (Bahasa Kutai Tenggarong),
he' (Bahasa Tunjung), artinya
tidak.
Menurut kepercayaan penduduk,
daerah Kutai dulunya dihuni oleh
5 puak, yaitu:
-Puak Pantun yang tinggal di
sekitar Muara Ancalong, Kutai
Timur dan Muara Kaman, Kutai
Kartanegara.
-Puak Punang yang tinggal di
sekitar Muara Muntai, Kutai
Kartanegara dan Kota Bangun.
-Puak Pahu yang mendiami
daerah sekitar Muara Pahu,
muara kedang, Kutai Barat.
-Puak Tulur Dijangkat yang
mendiami daerah sekitar Melak,
Kutai Barat.
-Puak Melani yang mendiami
daerah sekitar Kutai Lama dan
Tenggarong.
Kelompok Suku Melayu ;
Puak Pantun, Punang dan Melani
tumbuh dan berkembang
menjadi suku Kutai yang memiliki
bahasa sama namun beda dialek.
Dengan demikian suku Kutai
adalah suku asli daerah ini.
Selanjutnya secara
bergelombang berdatangan
suku Banjar dan Bugis/Melayu-
Bugis, sehingga kelompok suku
Melayu yang mendiami daerah
Kutai terdiri atas suku Kutai,
Banjar dan Bugis